Karya: Almarhumah Miftahul Mujahidah Al-Banjari
Aku tertegun ketika melihat sosok dengan wajah pucat dan disumpal dengan kapas pada mulut,hidung, dan telinganya. Yang terbujur kaku dihadapanku. Diselimuti dengan kain berlapis.
Dia begitu mirip denganku.Di sekelilingnya orang-orang terisak sambil membacakan surat Yaasin untuknya.
Seorang perempuan yang mirip ibuku menangis tersedu-sedu ketika membuka kain penutup mukanya.Lalu dua perempuan lain yang sebaya dengannya menenangkan dia.
Dan di sekitar rumahnya ada orang-orang yang menyesali kematiannya yang dianggap begitu cepat.Ada orang yang tidak percaya kalau dia telah wafat.
Ada orang yang merasa kasihan pada dia dan keluarga yang ditinggalkannya.
Suasana disitu begitu riuh oleh isak para pelayat.Di teras rumahnya seorang bapak menahan tangis lirih airmatanya.
Dia mencoba terlihat tegar meski sebenarnya hatinya begitu lemah untuk menerima kenyataan yang ada.
Disampingnya seorang temannya mencoba menemaninya, dan hal itu agak meringankan kesedihannya.
Dia masih ingat, ketika dulu anaknya yang masih TK memenangkan lomba menggambar tingkat provinsi dan tentang cita-cita anaknya yang ingin menjadi presiden, dia begitu bangga.
Betapa anaknya itu akan tumbuh menjadi sosok yang sangat luar biasa.Tak pernah dia berpikir kalau semua itu akan pupus pada usia anaknya yang masih 18 tahun.
Sungguh tragis.Tiba-tiba, sesuatu yang aneh bergerak dalam kepalaku.Ada sesuatu. Ini seperti rumahku. Hey !! Aku ingat, Aku kenal orang-orang ini.
Perempuan yang menangis ketika membuka kain penutup muka itu adalah ibuku, dan bapak itu,itu adalah bapakku.Dan jasad yang terbaring itu, itu jasadku. Aku bingung. Benar-benar bingung. Aku sudah mati?
Tidak! Ini pasti mimpi. Yah, ini pasti mimpi.Lalu tiba-tiba aku merasa panas pada tubuhku.Sangat panas, lalu kemudian perlahan-lahan mulai sejuk.
Seketika itu muncul sesosok laki-laki bercahaya dan berwajah tampan yang mengenakan jubah putih serta sorban yang juga berwarna putih di kepalanya. Dia menghampiri diriku.
“siapa gerangan tuan?” tanyaku kebingungan.
“aku adalah amalmu yang akan menemanimu dalam kuburmu.” jawabnya, lalu ia tersenyum padaku.
Aku masih bingung.Lalu di halaman rumahnya, terdapat sebuah pagar kain yang berbentuk segi empat 3X3 m,sepertinya itu adalah tempat bekas untuk memandikan jasadku. Tanahnya masih basah.Didalamnya masih terdapat sebuah altar yang beralaskan gedebong pisang.Aroma sabun masih menyengat di dalamnya.Di situlah jasadku dimandikan, di wudhukan sampai bersih dari segala najis dan kotoran.Semakin banyak orang yang berdatangan mengucapkan belasungkawa.
Ada yang hanya melihat saja, ada yang ikut sibuk mempersiapkan kain kafan dan lain-lain.Semua perabot di ruang tamu dikeluarkan. Lalu tak berselang lama,enam orang pria dengan tubuh kekar datang sambil memanggul sebuah keranda mayat.Orang-orang yang menghalangi jalan segera minggir.Lalu keranda itu diletakkan dipinggir jasadku.
Setelah semua selesai membaca surat Yaasin untukku,jasadku dikafani dan diletakkan pada keranda itu,kemudian orang-orang yang ku kenal yang adalah tetanggaku,mengangkat keranda itu dan membawanya ke masjid terdekat dengan rumahku untuk dishalati.Di belakang para pengangkat keranda itu ada sepupuku, hafid,dia memegang payung hitam yang gagangnya disambung dengan tongkat yang biasa digunakan untuk kegiatan Pramuka.Setelah dishalati, seorang kiai yang masih ada hubungan darah dengan bapakku mulai berdoa dan berpidato meminta keikhlasan dari orang-orang yang ku kenal. “…. barang kali almarhum punya sangkutan mohon diikhlaskan.Bagi yang sangkutannya cukup besar dan tidak ikhlas jika merelakannya silahkan ungkapkan saja sekarang, agar almarhum merasa ringan di alam sana.”
Setelahnya, keranda yang berisi jasadku itu diantar menuju pekuburan terdekat.Di sana sudah disiapkan liang kubur untuk jasadku dengan ukuransekitar 2X1,5 meter dan kedalaman sekitar 2 meter. Iring-iringan orang yang mengantar kepergianku begitu banyak. Sampai ada yang tidak aku kenal sama sekali.
Dan diantara orang-orang itu ada teman-temanku yang ikut mengantar jasadku.
Dan hampir semua teman-teman perempuanku menangis, diantaranya adalah gadis yang sangat aku cintai. Yah, dialah pujaan hatiku, Fatimah az-Zahra. Namanya mirip dengan putri Rasulullah, dan dia begitu cantik.
Dialah satu-satunya gadis yang ada di dalam hatiku.
Meski aku tidak pernah mengungkapkan cintaku padanya secara terang-terangan, tapi dia tahu aku sangat mencintainya. Dan akupun tahu dia juga mencintaiku.Dan sungguh sangat ironis melihat cinta kami terpisahkan oleh maut.Sampai disana, jasadku dikeluarkan dari keranda,dan di dalam liang kubur itu sudah bersiap-siap orang-orang yang akan menerima jasadku untuk mereka letakkan di tempat peristirahatan terakhirku.
Dan setelah doa dan azan dikumandangkan, secara perlahan tanah kuburan itu diletakkan pada jasadku,sampai akirnya tenggelamlah jasadku di tanah itu. Jasadku terkubur disitu.Kemudian pak kiai membacakan doa lagi untukku.Dan orang-orang mulai beranjak pergi meninggalkan kuburku.
Satu per satu mereka pergi.
Mulai dari orang-orang yang tidak aku kenal, para tetangga, teman-temanku– juga Fatimah az-Zahra–,keluarga dekatku, dan disitu hanya tersisa ibu dan bapakku.Ibuku masih terisak-isak, sedangkan bapakku mencoba tegar dan menenangkan ibuku.Ingin rasanya aku memanggil mereka berdua, tapi itu sia-sia.
Akhirnya sepi, tempat itu menjadi sepi.Hanya gundukan tanah yang masih basah yang dimana jasadku bersemayam didalamnya.Kini aku sudah mati.Mungkin untuk beberapa hari aku masih diingat dan masih banyak orang yang berkunjung ke rumahku,tapi itu tidak akan lama. Pasti aku akan dilupakan. Aku tahu itu. Waktulah yang akan menjawabnya.Selamat jalan untuk diriku yang telah wafat. Selamat tinggal untuk kedua orang tuaku,keluarga besarku, teman-temanku, guru-guruku,tetanggaku,dan selamat tinggal Fatimah az-Zahra gadis impianku.Semoga kau temukan pendamping hidup yang setia seperti Ali bin Abi Thalib.Aku mencintaimu,aku mencintai kalian semua. Innalillahi wa inna illahi rojiun………….
Allah SWT telah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11)
Wahai betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu:
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan lihatlah amal shalih apa yang telah kalian tabung untuk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapkannya kalian kepada Rabb kalian.” (Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 1388)
Janganlah engkau menjadi orang yang menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal,
lalu engkau berharap penangguhan.
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu ia berkata, ‘Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat hingga aku mendapat kesempatan untuk bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’.” (Al-Munafiqun: 10)
Karenanya,berbekallah! Persiapkan amal shalih dan jauhi kedurhakaan kepada-Nya!
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
Cari Blog Ini
Minggu, 31 Juli 2011
•´♥..Ketika Harus Bertahan,Ketika Harus Melepaskan•´♥..
.ALLAH Maha Adil .. Hanya Dia yang Tau mana yang terbaik untuk hamba-NYa .. Bukankah ...Hidup ini slalu berputar, tak selamanya kita berada dibawah dengan semua kepedihan dan tak selamanya kita diatas dengan segala kesena"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Alloh mengetahui sedang kamu tidak.( Al-Baqoroh 216 )"
Sahabatku, Ada perih disudut hati,ketika engkau cerita rentang segala yg kau alami .. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka Setelah sekian lama kau rendam nestapa Rupanya Allah ijinkan juga kau tempuh jalan itu Aku percaya, itu suatu "keputusan terakhir" yang terbaik untukmu ...
Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ... orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan .... tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. .....
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".
Ingatlah !!
Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...
* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
* Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".
* Kegagalan tidak berarti kita tidak mencapai apa-apa... namun kita telah memahami sesuatu...! Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
yang memberatkan punggungmu?Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap(QS.94:1-8)
Seperti kata orang bijak ...
Kadang Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan karunia NYA dan belajar daripadanya ...
Smoga dapat bermanfaat yah teman - teman..Ada kalanya Allah ingin hambaNya semakin kuat dengan memberikan kasih sayangnya dengan memberikan ujian untuk hambaNya..bukan karena tidak sayang, tetapi karena Allah begitu sayang kepada kita..agar kita semakin kuat..Dan percayalah bahwa ALlah telah memperispkan rencana terbaik untuk kita...DAn kita harus lebih bersabar lagi dan tentunya terus berikhtiar untuk menyambut rencanaNya yang pasti akan indah di saat yang tepat nanti
Semoga sajian ini bermanfaat.
Sahabatku, Ada perih disudut hati,ketika engkau cerita rentang segala yg kau alami .. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka Setelah sekian lama kau rendam nestapa Rupanya Allah ijinkan juga kau tempuh jalan itu Aku percaya, itu suatu "keputusan terakhir" yang terbaik untukmu ...
Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ... orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan .... tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. .....
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".
Ingatlah !!
Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...
* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
* Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".
* Kegagalan tidak berarti kita tidak mencapai apa-apa... namun kita telah memahami sesuatu...! Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
yang memberatkan punggungmu?Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap(QS.94:1-8)
Seperti kata orang bijak ...
Kadang Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan karunia NYA dan belajar daripadanya ...
Smoga dapat bermanfaat yah teman - teman..Ada kalanya Allah ingin hambaNya semakin kuat dengan memberikan kasih sayangnya dengan memberikan ujian untuk hambaNya..bukan karena tidak sayang, tetapi karena Allah begitu sayang kepada kita..agar kita semakin kuat..Dan percayalah bahwa ALlah telah memperispkan rencana terbaik untuk kita...DAn kita harus lebih bersabar lagi dan tentunya terus berikhtiar untuk menyambut rencanaNya yang pasti akan indah di saat yang tepat nanti
Semoga sajian ini bermanfaat.
Minggu, 17 Juli 2011
DOAKU HARAPANKU...
Doaku Harapanku
Album :
Munsyid : Krisdayanti
http://liriknasyid.com
Munsyid : Krisdayanti
http://liriknasyid.com
DOAKU HARAPANKU ( Krisdayanti) CIPT. CHOSSY PRATAMA Intro : Em C Kala manusia ada dalam derita D C Dunia ini kan terasa neraka Em Airmata tak cukup C Untuk berkata D C Amarah bukanlah jalan yang…… B Bicara Em # Panjatkan doa….. E Am Pada tuhan yang maha kuasa B C Panjatkan harapanku Am Kabulkan B Yaa…..Rabbi REFF : Em F# Diriku…….. B Em Berlumur dosa B Mungkinkah…….. Em Akan kembali fitrah Em C Ada kalnya manusia akan lupa D C Tenggelam didalam buaian B Asmara……… Em C Jangan percaya tipu daya dunia D C Tangis dan tawa B Tak ada yang selamanya…………. Back to # Melodi EndingArdhi IQ ( tim nasyid IQ, Solo)
.•*´¨`*•.♥♥ Apa yang jadi pada akun facebook kita, selepas kita mati? ♥♥`*•.¸¸.•*
Renungan:
Apa yang jadi pada akun facebook kita selepas kita mati?
Assalamualaikum..
satu peringatan sebenarnya untuk muslimah-muslimah semua
mari kita renung-renungkan bersama
fikir-fikirkan bersama
jika satu hari nanti kita mati,
akun facebook ini hanya kita yang tahu password
hanya kita yang boleh access..
dan
selepas kita mati..
apa yang jadi pada akaun fb kita?
mungkin ada yang akan ucapkan takziah
mungkin ada yang selalu menjenguk bagi obatrindu
tetapi..
sadarkah kita
gambar-gambar kita..
akan terus membuatkan kita tersiksa di alam kubur?
gambar-gambar yang tidak ditutupi aurat dengan sempurna
bagaimana mana nanti?
para lelaki i terus-terusan melihat
dalam masa yang sama, tiada siapa yang boleh di tagkan gambar kita..
walau sudah bertahun-tahun kita mati, gambar itu terus ada..
saham dosa terus meningkat..
bagaiman mana?
pernah terfikir tidak?
tudung singkat yang dipakai tu, akan selamatkan kita dalam kubur nanti?
legging dan jeans ketat, bisakah menyelamatkan kita?
baju yang membalut aurat itu, bagaimana?
mungkin kini
kita masih merasa tak sabar ingin berbagi cerita dengan gambar-gambar yang cantik
tempat-tempat yang kita dah lawati di muka bumiNya
tapi di akhirnya nanti..
semua itu tidak akan membawa erti
semuanya hanya tinggal kenangan bagi yang masih hidup
di alam kubur, semua itu tidak sedikit pun boleh menyelamatkan kita
❤✫•°*”☀”*°•✫❤✫•°*”☀”*°•✫❤✫•°*”☀”*°•✫❤✫•°*”☀”*°•✫❤
mari kita renung-renungkan,
saham dosa yang terus meningkat walau setelah ketiadaan kita di muka bumi sehingga hari akhirat
tutupilah auratmu sebelum auratmu ditutupkan
peliharalah dirimu sebelum dirimu dikapankan~
jagalah maruah diri sebagai seorang muslimah
mati itu pasti
persiapkan diri untuk mati itu perlu
moga Allah ridha dengan renungan ini
aamiin~
❤✫•°*”☀”*°•✫❤✫•°*”☀”*°•✫❤✫•°*”☀”*°•✫❤✫•°*”☀”*°•✫❤
♫•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸::♥::♥.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ*♥♫•*¨*•♫
(´'`v´'`)
`•.¸.•´ ღ☆ღ Sebarkan...sebarkan Semoga catatan
ღ☆ღ.¸.•´¸.•*¨) ini bermanfa'at
(¸.•´ (¸.•´ ♥♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥♫♥♫Salam Ukhuwah Fillah ♥♥
Lirik Lagu Maher Zain Insya Allah (feat. Fadly Padi) Lyrics
ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
reff:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame
but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side
’cause Allah is always by your side
reff2:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya
reff3:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
repeat reff3 [until fade]
`•.¸.•(¯`v´¯) ♥ ........`•.¸.•``(´'`v´'`) . ...♥♥...♥`•.¸.•´♥♥♫♫♥♥ .¸.•´¸.•*♥ ♥*♥♥*♥♥*♥♥*♥♥* (¯`*•.¸♥Biarkan Cinta Itu Bermuara Dengan Sendirinya...
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat fillah…
n aa'...
☆*♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.☆
Kenapa tak pernah kau tambatkan perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat, bukan hanya satu pelabuhan tenang yang mau menerima kehadiran kapalmu!
Kalau dulu memang pernah ada satu pelabuhan kecil, yang kemudian harus kau lupakan,
mengapa tak kau cari pelabuhan lain, yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau, buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu, pelabuhan mana yang ingin
kau singgahi untuk selamanya, hingga pelabuhan itu jadi rumahmu, rumah dan pelabuhan hatimu.
( judul puisi “ Pelabuhan “ karya Tyas Tatanka, kumpulan puisi 7 penyair serang )
Sahabat….
Adakalanya kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi isi jiwa. Sehingga...Saat seseorang itu hilang begitu saja...Masih ada harapan agar dia kembali...Walaupun ada kata- kata dan sikapnya yang menyakitkan hati...Akan selalu ada beribu kata maaf untuknya...
Masih ada beribu penantian walau tak pasti...
Masih ada segumpal keyakinan bahwa dialah jodoh yg dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk yang lain.
Sementara dia yang jauh di sana mungkin sama sekali tak pernah memikirkannya.
Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia???
Sahabat…
Masih ada sejuta asa, masih ada sejuta makna,masih ada pijar bintang dan mentari yang akan selalu bercahaya di lubuk jiwa dengan menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama...
Ketika diri bertanya…bagaimana dengan cinta yang masih ada?
Biarkan ia tetap ada…sebesar apapun kita berusaha menghapusnya, kenyataannya tidak akan bisa..
Cinta itu suci datang dari Nya…
Biarkan ia tetap suci menurut kehendakNya…
Karena memupuknya sebelum ada ikatan diantara keduanya…
Hanya akan menambah derita bagi hati yang ingin terjaga..
Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya...
Kalaulah memang dia yang Allah pilihkan untuk kita…
Sebesar apapun rintangan yang ada …
Akan bersatu juga..saat dihalalkannya dalam ikatan suci pernikahan yang barakah, yang membawa rahmatNya..
Namun bila dia bukan jodoh kita sebesar apapun usaha yang kita lakukan dan kuatnya dukungan untuk kita pasti cepat atau lambat akan berpisah juga..
Lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimana mendapatkan jodoh yang bisa membawa kita menuju surgaNya?
Sahabat..tak ada pilihan lain kecuali kita berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri. Itulah salah satu jalan mendapatkan jodoh yang baik. Jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri. Kalau kita ingin tahu bagaimana jodoh kita kelak, maka lihatlah pada diri kita sendiri. Jangan pernah berharap akan mendapatkan jodoh yang sholeh kalau diri kita sendiri masih belum sholehah.
“ Wanita- wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji ( pula ) dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka ( yang dituduh itu ) bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka ( yang menuduh itu ). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia ( surga )”.[ QS. An-Nur : 26 ].
Sahabat…
Sesungguhnya fisik dan jiwa seseorang itu berbeda, kita mungkin sering melihat pasangan hidup yang fisiknya jauh berbeda, tapi sebenarnya jiwanya sama. Jangan pernah hanya menilai seseorang dari fisiknya saja, karena ketampanan/ kecantikan seseorang itu bisa pudar termakan oleh waktu, hanya kecantikan hatilah yang akan membantu kita untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Cahaya yang bersinar dari hati yang benderang penuh keimanan. Hati yang senantiasa patuh pada syariat, hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Hati yang sederhana, yang tidak berlebihan dalam segala urusan dunia.
Sahabat…
Pernikahan adalah ikatan yang suci maka proses untuk melangkah dan menuju ke arah sana pun harus jauh dari kemaksiatan.
Jodoh memang telah ditentukan oleh Allah dan berada di tangan Allah. Tapi kalau tidak diambil dari Allah selamanya akan berada di tangan Allah. Sehingga kita harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdo’a. Soal hasil semuanya kita serahkan pada Allah karena Dia Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.
Jangan lelah menunggu sang kekasih tercinta yang mencintai kita karena Allah. Ada banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan selama masa penantian itu, tapi lakukanlah semata-mata hanya mengharap ridho Allah.
♥♥ Tidak kenal lelah menuntut ilmu, mengamalkan dan berbagi ilmu pada sesama
♥♥ Taat menjalankan ibadah yang wajib dan ibadah sunnah yang lain. Tilawah Qur’an jangan terlewatkan
♥♥ Menambah pergaulan dengan orang –orang yang sholeh / sholehah.
Melalui mereka kualitas diri kita lebih baik, karena mereka akan mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita berbuat salah.
♥♥ Mengembangkan semua potensi dan bakat yang kita miliki.
Untuk para akhwat jangan lupa belajar memasak dan ketrampilan yang lain. Untuk para ikhwan jangan pula lupa menggali potensi yang dimiliki dan teruslah menuntut ilmu karena laki-laki akan menjadi pemimpin dalam rumah tangga dan akan membimbing istri dan anak-anak. Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Bagi kita yang belum memiliki jodoh, marilah kita terus berikhtiar dan yakin Allah akan memberikan pasangan yang terbaik untuk kita.
“ Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” ( QS. Adz Dzariyat : 49 )
“ Maha suci Allah yang telah menciptakan pasangan –pasangan semuanya., baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui ( QS. Yasin : 36 ).
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik...
❀.•❤Semoga bermanfaat buat kita semua.❤•.❀
❀Sahabat-sahabat Ukhuwah Fillah .. gabung yuk di page kami ❀
❀Untuk memudahkan di Tag Silakan add ADMIN ❀
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat fillah…
n aa'...
☆*♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.☆
Kenapa tak pernah kau tambatkan perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat, bukan hanya satu pelabuhan tenang yang mau menerima kehadiran kapalmu!
Kalau dulu memang pernah ada satu pelabuhan kecil, yang kemudian harus kau lupakan,
mengapa tak kau cari pelabuhan lain, yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau, buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu, pelabuhan mana yang ingin
kau singgahi untuk selamanya, hingga pelabuhan itu jadi rumahmu, rumah dan pelabuhan hatimu.
( judul puisi “ Pelabuhan “ karya Tyas Tatanka, kumpulan puisi 7 penyair serang )
Sahabat….
Adakalanya kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi isi jiwa. Sehingga...Saat seseorang itu hilang begitu saja...Masih ada harapan agar dia kembali...Walaupun ada kata- kata dan sikapnya yang menyakitkan hati...Akan selalu ada beribu kata maaf untuknya...
Masih ada beribu penantian walau tak pasti...
Masih ada segumpal keyakinan bahwa dialah jodoh yg dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk yang lain.
Sementara dia yang jauh di sana mungkin sama sekali tak pernah memikirkannya.
Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia???
Sahabat…
Masih ada sejuta asa, masih ada sejuta makna,masih ada pijar bintang dan mentari yang akan selalu bercahaya di lubuk jiwa dengan menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama...
Ketika diri bertanya…bagaimana dengan cinta yang masih ada?
Biarkan ia tetap ada…sebesar apapun kita berusaha menghapusnya, kenyataannya tidak akan bisa..
Cinta itu suci datang dari Nya…
Biarkan ia tetap suci menurut kehendakNya…
Karena memupuknya sebelum ada ikatan diantara keduanya…
Hanya akan menambah derita bagi hati yang ingin terjaga..
Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya...
Kalaulah memang dia yang Allah pilihkan untuk kita…
Sebesar apapun rintangan yang ada …
Akan bersatu juga..saat dihalalkannya dalam ikatan suci pernikahan yang barakah, yang membawa rahmatNya..
Namun bila dia bukan jodoh kita sebesar apapun usaha yang kita lakukan dan kuatnya dukungan untuk kita pasti cepat atau lambat akan berpisah juga..
Lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimana mendapatkan jodoh yang bisa membawa kita menuju surgaNya?
Sahabat..tak ada pilihan lain kecuali kita berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri. Itulah salah satu jalan mendapatkan jodoh yang baik. Jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri. Kalau kita ingin tahu bagaimana jodoh kita kelak, maka lihatlah pada diri kita sendiri. Jangan pernah berharap akan mendapatkan jodoh yang sholeh kalau diri kita sendiri masih belum sholehah.
“ Wanita- wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji ( pula ) dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka ( yang dituduh itu ) bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka ( yang menuduh itu ). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia ( surga )”.[ QS. An-Nur : 26 ].
Sahabat…
Sesungguhnya fisik dan jiwa seseorang itu berbeda, kita mungkin sering melihat pasangan hidup yang fisiknya jauh berbeda, tapi sebenarnya jiwanya sama. Jangan pernah hanya menilai seseorang dari fisiknya saja, karena ketampanan/ kecantikan seseorang itu bisa pudar termakan oleh waktu, hanya kecantikan hatilah yang akan membantu kita untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Cahaya yang bersinar dari hati yang benderang penuh keimanan. Hati yang senantiasa patuh pada syariat, hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Hati yang sederhana, yang tidak berlebihan dalam segala urusan dunia.
Sahabat…
Pernikahan adalah ikatan yang suci maka proses untuk melangkah dan menuju ke arah sana pun harus jauh dari kemaksiatan.
Jodoh memang telah ditentukan oleh Allah dan berada di tangan Allah. Tapi kalau tidak diambil dari Allah selamanya akan berada di tangan Allah. Sehingga kita harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdo’a. Soal hasil semuanya kita serahkan pada Allah karena Dia Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.
Jangan lelah menunggu sang kekasih tercinta yang mencintai kita karena Allah. Ada banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan selama masa penantian itu, tapi lakukanlah semata-mata hanya mengharap ridho Allah.
♥♥ Tidak kenal lelah menuntut ilmu, mengamalkan dan berbagi ilmu pada sesama
♥♥ Taat menjalankan ibadah yang wajib dan ibadah sunnah yang lain. Tilawah Qur’an jangan terlewatkan
♥♥ Menambah pergaulan dengan orang –orang yang sholeh / sholehah.
Melalui mereka kualitas diri kita lebih baik, karena mereka akan mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita berbuat salah.
♥♥ Mengembangkan semua potensi dan bakat yang kita miliki.
Untuk para akhwat jangan lupa belajar memasak dan ketrampilan yang lain. Untuk para ikhwan jangan pula lupa menggali potensi yang dimiliki dan teruslah menuntut ilmu karena laki-laki akan menjadi pemimpin dalam rumah tangga dan akan membimbing istri dan anak-anak. Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Bagi kita yang belum memiliki jodoh, marilah kita terus berikhtiar dan yakin Allah akan memberikan pasangan yang terbaik untuk kita.
“ Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” ( QS. Adz Dzariyat : 49 )
“ Maha suci Allah yang telah menciptakan pasangan –pasangan semuanya., baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui ( QS. Yasin : 36 ).
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik...
❀.•❤Semoga bermanfaat buat kita semua.❤•.❀
❀Sahabat-sahabat Ukhuwah Fillah .. gabung yuk di page kami ❀
❀Untuk memudahkan di Tag Silakan add ADMIN ❀
Jumat, 15 Juli 2011
^^***tahajud cinta**>>>
Aku sedang menanti dia,seorang adam..,
Seorang mukmin yang merindui syahid di jalan ALLAH..
Seorang hambaNYA yang senantiasa zikrullah..
Dia seorang adam yang tegas dan berani Dia tidak pernah takut untuk berkata benar..
Dia tidak pernah gentar melawan nafsu yang ingin menguasai diri Dia...
Dia sentiasa mengajak aku berjuang berjihad fisabilillah..
Dia selalu menghiburkan aku Dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran,Dengan zikir-zikir munajat Dengan surah-surah rindu yang dihafaznya Ketika aku leka diulik mimpi indah duniawi..
Dia menasihati ku supaya mengingati mati Ketika aku sedang asyik terpesona dengan buaian cinta dunia..
Dia menyedarkan aku betapa lazatnya lagi pesona cinta Yang Maha Esa..
Dia memang sentiasa kelihatan penat Matanya penat kerana membaca Suaranya..
lesu kerana penat mengaji dan berzikir..
Badannya letih kerana bermunajat di malam hari..
Dia sentiasa mengingati mati..
Baginya,dunia ini adalah pentas lakonan..
semata-mata Kita hambaNYA adalah pelakon..
Hasil keputusan lakonan kita akan diputuskan di padang Mahsyar nanti..
Dia sentiasa menjaga matanya dari berbelanja perkara ,perkara maksiat..
Dia sentiasa mengajak aku mendalami ajaran Islam..
Dia seorang yang penyayang dan taat akan kedua ibu bapak..
Dia juga sentiasa berbakti untuk keluarga..
Dia sentiasa tabah dan sabar dalam menghadapi dugaan Baginya,
dugaan-dugaan itulah yang akan menjahit semula Sejadah imannya yang terkoyak Lantaran mungkin kerana kekhilafannya sendiri..
Dia sentiasa menjaga solatnya kerana itulah maruah dirinya..
Dia sentiasa bersedia menjadi imam dan pemimpin keluarga..
Dia tidak pernah berasa malu mempertahankan agama IslamNYA..
Kerana Islam adalah addin ALLAH yang sebenar benarnya..
Dia sentiasa ingin mencontohi sifat-sifat mulia Rasullullah S.A.W..
Dia juga sentiasa berusaha mencintai kekasih agungnya.. Kekasih sejatinya dan kekal abadiIa itu ALLAHURABBI..
Dia selalu berdoa dan mengimpikan syurga,Dia ingin mengajak aku ke sana sekali Kerana, di situlah tempat pertama wujudnya cinta..
Dia ingin bawa aku ke syurga yang abadi dan hakiki..
Aku ingin mencintai dia kerana agamanya..
dan kerana cintanya kepada Maha Pencipta,
Andai dia hilangkan cintanya, maka hilanglah cintaku pada dia..
Cinta dia terhadap Maha Pencipta mendekatkan aku padaNYA ..
Cinta Illahi jugalah yang menyebabkan aku memilih dia
Siapakah dia....?????wallahua'lam..hanya Allah yang Maha mengetahui segala doaku,harapanku,impianku bahkan yang aku mau...
semoga dia yang masih dalam rahasia_NYA terbaik fiddini wadunya,wal akhiroh.....
AMINNNNN....
Seorang mukmin yang merindui syahid di jalan ALLAH..
Seorang hambaNYA yang senantiasa zikrullah..
Dia seorang adam yang tegas dan berani Dia tidak pernah takut untuk berkata benar..
Dia tidak pernah gentar melawan nafsu yang ingin menguasai diri Dia...
Dia sentiasa mengajak aku berjuang berjihad fisabilillah..
Dia selalu menghiburkan aku Dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran,Dengan zikir-zikir munajat Dengan surah-surah rindu yang dihafaznya Ketika aku leka diulik mimpi indah duniawi..
Dia menasihati ku supaya mengingati mati Ketika aku sedang asyik terpesona dengan buaian cinta dunia..
Dia menyedarkan aku betapa lazatnya lagi pesona cinta Yang Maha Esa..
Dia memang sentiasa kelihatan penat Matanya penat kerana membaca Suaranya..
lesu kerana penat mengaji dan berzikir..
Badannya letih kerana bermunajat di malam hari..
Dia sentiasa mengingati mati..
Baginya,dunia ini adalah pentas lakonan..
semata-mata Kita hambaNYA adalah pelakon..
Hasil keputusan lakonan kita akan diputuskan di padang Mahsyar nanti..
Dia sentiasa menjaga matanya dari berbelanja perkara ,perkara maksiat..
Dia sentiasa mengajak aku mendalami ajaran Islam..
Dia seorang yang penyayang dan taat akan kedua ibu bapak..
Dia juga sentiasa berbakti untuk keluarga..
Dia sentiasa tabah dan sabar dalam menghadapi dugaan Baginya,
dugaan-dugaan itulah yang akan menjahit semula Sejadah imannya yang terkoyak Lantaran mungkin kerana kekhilafannya sendiri..
Dia sentiasa menjaga solatnya kerana itulah maruah dirinya..
Dia sentiasa bersedia menjadi imam dan pemimpin keluarga..
Dia tidak pernah berasa malu mempertahankan agama IslamNYA..
Kerana Islam adalah addin ALLAH yang sebenar benarnya..
Dia sentiasa ingin mencontohi sifat-sifat mulia Rasullullah S.A.W..
Dia juga sentiasa berusaha mencintai kekasih agungnya.. Kekasih sejatinya dan kekal abadiIa itu ALLAHURABBI..
Dia selalu berdoa dan mengimpikan syurga,Dia ingin mengajak aku ke sana sekali Kerana, di situlah tempat pertama wujudnya cinta..
Dia ingin bawa aku ke syurga yang abadi dan hakiki..
Aku ingin mencintai dia kerana agamanya..
dan kerana cintanya kepada Maha Pencipta,
Andai dia hilangkan cintanya, maka hilanglah cintaku pada dia..
Cinta dia terhadap Maha Pencipta mendekatkan aku padaNYA ..
Cinta Illahi jugalah yang menyebabkan aku memilih dia
Siapakah dia....?????wallahua'lam..hanya Allah yang Maha mengetahui segala doaku,harapanku,impianku bahkan yang aku mau...
semoga dia yang masih dalam rahasia_NYA terbaik fiddini wadunya,wal akhiroh.....
AMINNNNN....
¸¸.••..Bila Cinta Tak Berbalas..••.¸¸¸.
“Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.”
akhwatul iman no comment ahh.. ^_^ lanjut aja deh bacanya..
Amboi, bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh para ikhwan? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi perjalanan hidup menampik khitbah kita. Segala asa yang pernah coba ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci sang ikhwan bertepuk sebelah tangan.
Ya drama kehidupan menuju meghligai pelaminan memang beragam. Ada yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya tak bertaut dalam maghligai pernikahan.
Ini bukan saja dialami oleh para ikhwan, kaum akhwat pun bias mengalaminya. Bedanya, para ikhwan mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta –seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum akhwat perasaanya lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan. Tapi manakala sang ikhwan yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.
1. Mengambil sikap
Ikhwan dan akhwat rahimakumullah, siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa' (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.
Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah mansia seutuhnya.
Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan pelajaran beharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles Salak mengatakan : Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak penah memikirkannya.
Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya; ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah SWT.
Agar kegagalan mengkhitbah tidak menjadi petaka, maka ikhwan dan akhwat, persiapkanlah diri sebaik-baiknya, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
2. Percayai qadla
Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakaanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dsb. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang berada di luar pilihan kita. Man propose, god dispose. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: ‘tulislah amalnya, rizkinya dan ajalnya.” (HR.Bukhari)
Maka kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita ‘Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya'.
Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya. Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah . akankah kita menerima qadla-Nya atau merutuknya?
Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan InsyaAllah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.
3. Bersiap untuk cinta dan bahagia
“Seandainya ukhti menjadi istri saya, saya berjanji akan membahagiakan ukhti,” demikian ungkapan keinginan para ikhwan terhadap akhwat yang akan mereka lamar. Puluhan, mungkin ratusan angan-angan kita siapkan seandainya si dia menerima pinangan cinta kita. Kita begitu siap untuk berbahagia dan membahagiakan orang lain. Sama seperti banyak orang yang ingin menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak orang.
Sayang, banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa kecewa. Dan ketika impian itu berakhir kita seperti terhempas. Tidak percaya bahwa itu bisa terjadi, ada akhwat yang ‘berani' menolak pinangan kita. Bila kurang waras, mungkin akan keluar ucapan, “berani-beraninya...” atau “apa yang kurang dari saya.....”
Akhi dan ukhti, jangan biarkan angan-angan membuai kita dan membuat diri menjadi tulul amal, panjang angan-angan. Sadarilah semakin tinggi angan membuai kita, semakin sakit manakala tak tergapai dan terjatuh. Ambillah sikap simbang setiap saat; bersiap diri menjadi senang sekaligus kecewa. Sikap itu akan menjadi bufferl penyangga mental kita, apapun yang terjadi kelak.
Manakala kenyataan pahit yang ada di depan mata, sang akhwat menolak khitbah kita atau sang ikhwan memilih ‘bunga' yang lain, hati ini tidak akan tercabik. Yang akan datang adalah keikhlasan dan sikap lapang dada. Demikian pula saat ia menjatuhkan pilihannya pada kita, hati ini akan bersyukur padaNya karena doa terkabul, keinginan menjadi kenyataan.
” Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)
4. Bukan Aib
Ditolak? Emang enak! Wah, mungkin demikian pikiran sebagian ikhwan. Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah bentuk ‘perjuangan' menuju pernikahan. Kita tidak akan pernah tahu apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah mengajukan pinangan padanya. Manakala ditolak tidak usah malu, bukan cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang ‘senasib' dan ‘sependeritaan'.
Saatnya berjiwa besar ketika ditolak. Tidak perlu merasa terhina. Demikian pula saat banyak orang tahu hal itu. Bukankah apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar? Mengapa mesti malu.
5. ‘Kita mungkin takkan Bahagia'
Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan pada ikhwan yang tidak mencintai kita? Itu bukan sikap seorang muslim/muslimah yang baik. Tidak ada yang bisa melarang seseorang untuk jatuh cinta maupun menolak cinta. Sebagaimana kita punya hak untuk mencintai dan melamar orang, maka ada pula hak yang diberikan agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan istri diberikan hak oleh Allah SWT. Untuk membatalkan sebuah ikatan pernikahan.
Mengapa ada hak penolakan cinta yang diberikan Allah pada kita? Bahkan dalam pernikahan ada pintu keluar ‘perceraian'? jawabannya adalah sangat mungkin manusia yang jatuh cinta atau setelah membangun rumah tangga, ternyata tak kunjung memperoleh kebahagiaan ( al hanaah ) dari pasangannya, maka tiada guna mempertahankan sebuah bahtera rumah tangga bila kebahagiaan dan ketentraman tak dapat diraih. Wallahu'alam bi ash shawab
“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” ( Al-Baqarah[2]:229 )
Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari.
Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha Pangatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan.
Be positive thinking, suatu hari kelak ketika antum telah menikah dengan orang lain –bukan dengan si dia yang antum idamkan- niscaya antum takjub dengan kebahagiaan yang antum rasakan. Percayalah banyak orang yang telah merasakan hal demikian.
6. ‘Saya tak mungkin berbahagia tanpanya'
ini adalah perangkap, ia akan memenjarakan kita terus menerus dalam kekecewaan. Perasaan ini juga menghambat kita untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain. Mereka yang terus menerus mengingat orang yang pernah menolaknya, dan masih terbius dengan angan-angannya sebenarnya tengah menyiksa perasaan mereka sendiri dan menutup peluang untuk bahagia.
Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagiaan kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. Untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadla Allah SWT. Insya Allah, akan ada orang yang membahagiakan kita kelak.
7. Cinta membutuhkan waktu
“maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!” Masya Allah, cinta bukanlah martabak telor yang bisa di tunggu waktu matangnya. Ia berproses, apalagi berbicara rumah tangga, pastinya banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan. Ada unsur keluarga yang harus berperan. Selain juga ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa diambil.
Jadi harap dipahami bila kesempatan datangnya cinta itu menunggu waktu. Seorang akhwat yang akan dilamar –contoh extrim pada kasus diatas- bisa jadi tidak serta merta menjawab. Biarkanlah ia berpikir dengan jernih sampai akhirnya ia melahirkan keputusan. Jadi cara berpikir seperti di atas sebenarnya lebih cocok dimiliki anggota tim SWAT ketimbang orang yang berkhitbah
8. Ideal bagus, Tapi realistik adalah sempurna
“Suami yang saya dambakan adalah yang bertanggungjawab pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian, penyayang, humoris, mapan dan juga tampan.” Itu mungkin suami dambaan Anda duhai Ukhti . tapi jangan marah bila saya katakan bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan melainkan kitab-kitab pembinaan. Kenyataannya tidak ada satupun lelaki didunia ini yang bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat dakwah dakwah tapi selalu merasa benar sendiri, dsb.
Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi calon suami/istri kita, lantas membuat kita mengubah prinsip menjadi ‘yang penting akhwat” atau “yang penting ikhwan”. Tapi realistislah, setiap menusia punya kekurangan – sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang-orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan
Maka doa kita kepada Allah bukanlah,”berikanlah padaku pasangan yang sempurna” tetapi “ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku.”
9. Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah kesalahan. Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum diterima. Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan datang ke rumah anti. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta dan berjodohan tidak mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti. Juga bukan karena akhi seorang hamalatud da'wah lalu setiap akhwat mendambakannya.
Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut persepsi kita. Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut kita “luar biasa” berjodoh dengan yang ‘biasa-biasa'. Seperti seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi kemudian berpisah. Inilah rahasia cinta dan perjodohan, tidak bisa terukur dengan ukuran-ukuran manusia
Maka landasilah rasa percaya diri kita dengan sikap tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang ia berikan. Jauhilah sikap takkabur dan sombong. Karena itu semua hanya akan membuat diri kita rendah dihadapan Allah dan orang lain. Intinya saya bermaksud mengatakan ‘jangan ke-ge-er-an' dengan segala title dan atribut yang melekat pada diri kita.
10. Beri cinta kesempata (lagi)
“..........dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” ( QS. Yusuf[12]:87 )
bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya
cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. ‘ love is knocking outside the door.' Kata musisi Tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya. Yang pokok, ikhwan atau akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang dirihoi agamanya.
“jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Turmudzi)
“ Wanita dinikahi karena satu dari tiga hal; dinikahi karena hartanya, dinikahi karena kecantikannya, dinikahi karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak (mulia) niscaya selamat dirimu.” (HR.Ahmad)
Kamis, 14 Juli 2011
Segera Tunaikan Qadha Puasa.....
Segera Tunaikan Qadha Puasa
Assalamu'alaikum...
Alhamdulillah, saat ini kita telah menginjak bulan Sya'ban. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan penuh kemuliaan, bulan Al Qur'an, yaitu bulan Ramadhan. Di antara amalan yang disunnahkan di bulan Sya'ban adalah memperbanyak puasa sunnah. Namun yang masih memiliki utang puasa selama beberapa hari lebih utama baginya untuk menunaikan qodho puasa karena sempitnya kesempatan untuk menunaikan utang tersebut.
Qodho Ramadhan Wajib Ditunaikan
Sebagian orang sering menganggap remeh penunaian qodho puasa ini. Sampai-sampai bertahun-tahun utang puasanya menumpuk karena rasa malas untuk menunaikannya, padahal ia mampu. Berbeda halnya jika ia tidak mampu karena mungkin dalam kondisi hamil atau menyusui bertahun-tahun sehingga ia mesti menunaikan utang puasa pada dua atau tiga tahun berikutnya. Yang terakhir memang ada udzur. Namun yang kita permasalahkan adalah yang dalam keadaan sehat dan mampu tunaikan qodho puasa.
Qodho puasa tetap wajib ditunaikan berdasarkan firman Allah Ta'ala,
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185). Juga berdasarkan hadits dari 'Aisyah,
كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.
“Kami dulu mengalami haidh. Kami diperintahkan untuk mengqodho puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqodho’ shalat." (HR. Muslim no. 335). Oleh karenanya, bagi yang dahulunya haidh atau alasan lainnya dan belum melunasi utang puasanya sampai saat ini selama bertahun-tahun, maka segeralah tunaikan. Jangan sampai menunda-nunda.
Mengakhirkan Qodho Ramadhan Hingga Ramadhan Berikutnya
Sebagian ulama mengatakan bahwa bagi orang yang sengaja mengakhirkan qodho’ Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya, maka dia cukup mengqodho’ puasa tersebut disertai dengan taubat. Pendapat ini adalah pendapat Abu Hanifah dan Ibnu Hazm.
Namun, Imam Malik dan Imam Asy Syafi’i mengatakan bahwa jika dia meninggalkan qodho’ puasa dengan sengaja, maka di samping mengqodho’ puasa, dia juga memiliki kewajiban memberi makan orang miskin bagi setiap hari yang belum diqodho’. Pendapat inilah yang lebih kuat sebagaimana difatwakan oleh beberapa sahabat seperti Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz rahimahullah pernah diajukan pertanyaan, “Apa hukum seseorang yang meninggalkan qodho’ puasa Ramadhan hingga masuk Ramadhan berikutnya dan dia tidak memiliki udzur untuk menunaikan qodho’ tersebut. Apakah cukup baginya bertaubat dan menunaikan qodho’ atau dia memiliki kewajiban kafaroh?”
Syaikh Ibnu Baz menjawab, “Dia wajib bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan dia wajib memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan disertai dengan qodho’ puasanya. Ukuran makanan untuk orang miskin adalah setengah sha’ Nabawi dari makanan pokok negeri tersebut (kurma, gandum, beras atau semacamnya) dan ukurannya adalah sekitar 1,5 kg sebagai ukuran pendekatan. Dan tidak ada kafaroh (tebusan) selain itu. Hal inilah yang difatwakan oleh beberapa sahabat radhiyallahu ‘anhum seperti Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Namun apabila dia menunda qodho’nya karena ada udzur seperti sakit atau bersafar, atau pada wanita karena hamil atau menyusui dan sulit untuk berpuasa, maka tidak ada kewajiban bagi mereka selain mengqodho’ puasanya." (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, no. 15 hal. 347, Mawqi’ Al Ifta’)
Kesimpulan: Bagi seseorang yang dengan sengaja menunda qodho’ puasa Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya, maka dia memiliki kewajiban: (1) Bertaubat kepada Allah, (2) mengqodho’ puasa, dan (3) wajib memberi makan (fidyah) kepada orang miskin sebesar setengah sho’ (1,5 kg), bagi setiap hari puasa yang belum ia qodho’. Sedangkan untuk orang yang memiliki udzur (seperti karena sakit), sehingga dia menunda qodho’ Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya (atau hingga bertahun-tahun karena ia terhalang hamil dan menyusui), maka dia tidak memiliki kewajiban kecuali mengqodho’ puasanya saja di saat ia mampu.
Qodho Ramadhan Tidak Mesti Berturut-turut
Sebagaimana disebutkan dalam Al Mawsu'ah Al Fiqhiyah (terbitan kementrian agama Kuwait), menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama), tidak disyaratkan berturut-turut ketika menunaikan qodho puasa. Alasannya karena keumuman ayat,
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
" ... maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain". Jadi boleh saja mengqodho sebagian puasa di bulan Syawal, sebagiannya lagi di bulan Dzulhijjah, dan sebagiannya sebelum Ramadhan yaitu di bulan Rajab dan Sya'ban. Artinya, ada keluasan dalam hal ini.
Segera Tunaikan Qodho' Puasa
Jangan sampai menunda-nunda lagi. Yang mampu dilakukan saat ini, segeralah dilakukan apalagi itu kebaikan. Allah Ta'ala berfirman,
أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
“Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al Mu’minun: 61)
Wallahu waliyyut taufiq.
Selasa, 12 Juli 2011
~~~"*Jika Esok Tak Pernah Datang *"~~~~
Setiap bangun tidur dan membuka mata, yang terucap adalah kalimat syukur bahwa Allah masih mengizinkan diri ini kembali melihat fajar.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Merasai hembusan angin pagi yang menerobos celah jendela, dan menjumpai semua yang semalam terlihat sebelum mata terpejam masih seperti sedia kala, tidak ada yang berubah.
Kemudian melangkahlah dengan iringan doa di gerbang mungil menuju arena perjuangan kehidupan. Dengan tuntunan-Nya lah diri ini tak melangkah ke jalan yang salah, tak menjamah yang bukan hak, tak melihat yang dilarang, tak memamah yang tak halal, tak mendengar yang batil, dan tak banyak melakukan yang sia-sia.
Karena setiap waktu yang terlewati pasti akan ditagih tanggungjawabnya. Lantaran semua jalan yang dilalui akan dimintai kesaksiannya atas diri ini. Dan sebab seluruh indera ini akan diminta bicara tentang apa-apa yang pernah tercipta.
Hari ini, masih ada lalai terbuat. Masih juga lengah sehingga khilaf tercipta. Meski segunung tausyiah pernah didengar, mulut ini masih terselip berucap dusta, saringan telinga ini tetap tak mampu membendung suara-suara melenakan, dan masih saja ada perbuatan yang salah, walau itu dalam bingkai alpa.
Padahal, di setiap terminal ruhiyah, sedikitnya lima kali sehari lidah ini berucap, tangan ini tertengadah, dan mata menitikkan butir bening, seraya memohon perlindungan dari Allah dijauhkan dari salah dan dosa. Tetapi, masih juga langkah ini menuju arah yang sesat.
Setiap hari menangis, setiap hari meminta ampunan, setiap hari berbuat salah. Hari ini mencipta dosa, esok sibuk bersujud, meluluhkan air mata, menyusun kalimat doa, menganyam pinta semoga Allah menghapusnya dalam sekejap. Detik ini berbuat salah, terlalu lama menghapusnya, bahkan kadang lupa.
Padahal, bisa saja sedetik kemudian diri ini tak lagi sempat memohon ampunan.
Lupakah bahwa waktu sangat cepat berlalu.
Lupakah pula bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesiaan yang nyata?
Bagaimana jika hari esok tak pernah datang,,???
>>> Padahal baru saja seharian ini berenang di lautan dosa.
>>>Padahal belum sempat menghapus noda hari ini, kemarin, sepekan yang lalu, setahun lalu, dan bertahun-tahun yang lalu.
>>Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita setelah sepanjang malam terlelap?
>Bagaimana jika perjumpaan dan canda riang bersama keluarga semalam adalah yang terakhir kalinya.??
Ketika esok harinya ruh ini melihat seluruh keluarga menangisi jasad diri yang terbujur kaku berkafan putih.
Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat, tak seperti biasanya dari timur?
>>>>Padahal hari ini lupa menyebut nama-Nya..
>>>Padahal di hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat, sahabat, tetangga, dan orang-orang yang pernah tersakiti oleh lidah dan tindakan kita.
>>Sudah terlalu lama tak mencium kaki orang tua mencari keridhaannya, walau tak terhitung salah diri.
>Belum lagi sempat berderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering kita banggakan.
Dan jika memang esok tak pernah datang. Sungguh celakalah diri ini.
>>>Benar-benar celaka, bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup.
>>Bila belum mendengar ungkapan maaf dari orang-orang yang pernah terzalimi, bila belum menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain.
>Bbila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan khilaf yang tercipta.
Maka, saat pagi ini Allah masih memperkenankan diri menikmati fajar, mulaikan hari dengan kalimat, "Alhamdulillah...Terima kasih, Allah"
Langganan:
Postingan (Atom)